PENTING!! Taushiyah Terbaru Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dari Penjara Nusakambangan
NUSAKAMBANGAN -
Selama sepekan Relawan Infaq Dakwah Center (IDC) voa-islam.com melawat
ke kawasan Cilacap untuk menunaikan tugas dakwah dan kemanusiaan. Selain
persiapan program Rumah Singgah & Dakwah, Relawan IDC juga membezuk
para ustadz dan mujahidin yang sedang diuji di penjara Nusakambangan.
Di Nusakambangan, kesehatan Ustadz Abu,
sapaan akrabnya, cukup baik. Hanya mengalami sedikit gangguan mata,
akibat sedikit pembengkakan di bawah mata, dan sudah diperiksa oleh
dokter spesialis mata dari Jakarta.
Meski belum bisa shalat jama’ah di
masjid karena masih diisolasi, ketegaran Ustadz Abu tak pupus. Kepada
para pembezuk dirinya, tak pernah bosan Ustadz Abu menekankan wajibnya
penegakan Daulah Islamiyah dengan dakwah dan jihad.
Khusus kepada Relawan IDC, Ustadz Abu
menitipkan taushiyah di atas kertas yang ditulis tangan. Inilah
taushiyah lengkapnya yang ditulis dari penjara paling angker
se-Indonesia itu:
Kaum Muslimin rohimakumulloh,
Alloh SWT menetapkan beberapa prinsip mengamalkan Dinul Islam:
PERTAMA, Islam
wajib diamalkan secara murni, syaratnya tidak boleh dicampur dengan
ajaran/ideologi ciptaan akal manusia seperti: demokrasi, sosialisme,
nasionalisme, Pancasila dan lain-lain.
"Dan bahwa (yang Kami perintahkan
ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu
mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu
mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan
Allah agar kamu bertakwa" (Qs Al-An'am 153).
Sebab Dinul Islam adalah haq wahyu Allah, sedangkan semua ideologi ciptaan manusia adalah batil wahyu syaitan.
Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dari
Abdullah bin Mas'ud, ia mengatakan: "Rasulullah SAW membuat garis dengan
tangannya kemudian beliau mengatakan:
(Ini adalah jalan Allah yang lurus).
Lalu beliau membuat garis di sebelah kanan dan kirinya, kemudian beliau bersabda:
"Jalan-jalan ini tidak ada satu
jalan pun dari jalan-jalan tersebut melainkan di atasnya terdapat
syaitan yang mengajak ke jalan itu."
Kemudian beliau membaca ayat:
“Yang Kami perintahkan ini adalah
jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti
jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu
dari jalan-Nya" (HR Ahmad).
KEDUA, Islam
wajib diamalkan secara kaffah yakni keseluruhan, tidak boleh
dipotong-potong yakni ada yang diamalkan dan ada yang ditolak.
Mengamalkan syariat Islam secara sepotong-potong adalah langkah syaitan yang dimurkai Alloh SWT.
“Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu” (Al-Baqarah 208).
KETIGA, Islam
wajib diamalkan dalam negara Islam atau Khilafah Islamiyah, sebab
pemimpinnya orang Islam itu hanya Alloh, Rosul-Nya dan orang-orang
beriman yang taat.
“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah
Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat
dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)” (Al-Ma’idah 55).
Maka setiap Muslim hanya wajib mentaati Alloh, Rosul-Nya dan ulil amri mukmin yakni pemimpin negara Islam atau khalifah.
“Hai orang-orang yang beriman,
taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (An-Nisa’ 59).
Islam tidak boleh sengaja diamalkan di
negara kafir, sebab pemimpin negara kafir adalah thaghut, dia
pemimpinnya orang kafir, yang peranannya memurtadkan orang Islam.
“Allah Pelindung orang-orang yang
beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada
cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah
syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan
(kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya” (Al-Baqarah 257).
Maka setiap orang Islam wajib menjauhi dan mengingkari thaghut, tidak boleh mentaatinya.
“Apakah kamu tidak memperhatikan
orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang
diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka
hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah
mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka
(dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya” (An-Nisa’ 60).
Maka setiap orang Islam yang tinggal di
negara kafir wajib berjuang merubah negara itu menjadi negara Islam
dengan cita-cita dakwah dan jihad.
Kaum Muslimin rohimakumulloh,
Ketahuilah bahwa sesungguhnya negara
Indonesia adalah negara kafir, maka wajib bagi tiap-tiap Muslim berjuang
dengan dakwah dan jihad untuk meluruskannya menjadi Negara Islam yang
diridhai Alloh SWT, Maka jihad hari ini khususnya di Indonesia hukumnya
fardhu ‘ain. Kaum muslimin harus berjihad dengan jiwanya bagi yang mampu
dan dengan hartanya. Jihad dengan harta di antaranya membantu memenuhi
kebutuhan keluarga mujahidin agar mereka tidak terlantar. Rosululloh SAW
bersabda:
"Barangsiapa yang mempersiapkan
perbekalan orang yang berjihad fisabilillah maka sungguh ia telah
berjihad dan barangsiapa yang menanggung keluarga orang yang berjihad
fisabilillah dengan baik (cukup), maka sungguh ia telah berjihad" (HR Bukhari).
Apalagi, di antara mereka juga ada yang
ditinggal syahid dan anak-anaknya menjadi yatim. Maka lebih wajib lagi
bagi kaum muslimin untuk membantu. Rosululloh SAW bersabda:
“Aku dan pemelihara anak yatim kelak di surga kedudukannya seperti dua jari ini” (HR Bukhari). Rosululloh SAW bersabda demikian sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya dengan merapatkan keduanya.
Membantu anak yatim yang orang tuanya
syahid, insya Alloh akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Selain
mendapat pahala jihad karena mengurusi keluarga mujahidin, mereka juga
mendapat keutamaan masuk surga bersama Rosululloh sedekat dua jari di
surga karena berpartisipasi memelihara anak yatim.
Saya menyambut baik dan mendukung
program “CINTA YATIM SYUHADA DAN MUJAHIDIN” yang dikelola YAYASAN INFAQ
DAKWAH CENTER (IDC) VOA ISLAM, dan mengimbau kaum Muslimin untuk
menyalurkan infaqnya dalam program ini.
Jangan sampai kita semua berdosa karena ada anak Yatim Syuhada dan Mujahidin yang terlantar akibat ketidakpedulian kita.
Pasir Putih Nusakambangan, 30 Jumadil Awwal 1434 H (11 April 2013 M)
Al-Faqir ilalloh,
(ABU BAKAR BA’ASYIR)