CERITA ABI DAN UMI (serial cerpen)
by Mushab Laa Tahzan on Sunday, December 25, 2011 at 9:37pm Secret of diary (Wahai Abi, jika Alloh memasukanmu ke surga, maka tunggu umi disana)
Abiku Sayang, Wahai Suamiku…
Ketika perasaan aku galau mas mungkin tahu pada siapa aku cerita selain sama mas. Aku pasti sempatkan jari ini untuk mengukir pada sebuah buku keluh kesahku. Dan malam ini aku ga bisa bohong jika aku kangen sama mas. Biarkan lampu redup dihadapanku ini menjadi saksi bahwa hati ini merindukanmu. Malam ini ketika banyak mata tertutup, aku akan keluarkan kerinduanku tanpa ada yang mendengar kecuali Alloh Azza wa jalla. Tak pernah hilang dari ingatanku mengenai hari-hari kita bersama. Mas yang menjadi teman hidupku telah menyisakan kenangan yang sungguh aku tak bosan menuliskannya pada diaryku ini.
My husband,,, my Super Hero Aku lagi mengingat-ingat masa lalu bersama mas, aku masih ingat ketika aku mengandung anak pertama. Orang yang paling memanjakan aku itu Cuma mas, rasanya terlalu berlebih-lebihan mas ini. Ga boleh aku cape sedikit. Semuanya dikerjain sama mas. Dari mulai nyuci baju, menyetrika, sampai ga ketinggalan belanjaan dapur juga mas yang urus. Mas yang selalu aku sayangi,,, Senang sekali bisa bermanja-manja.
Dahulu, sebelum kita dipertemukan olah Allah, aku ga bisa seperti ini dengan lelaki yang belum halal buat ku. Tapi akhirnya, mas datang dengan cahaya. mas mengajari aku cinta. Aku benar-benar merasakan bagaimana asyiknya berpacaran setelah menikah. Mas ingat ketika kita jalan-jalan dekat alun-alun, disaat itu banyak orang memperhatikan kita. Mas tau kenapa mereka memperhatikan kita? Karena aku pake jilbab lebar dan mas celananya ngatung, aku ga tau mereka berfikir apa, yang pasti aku cukup pede disaat itu jalan sama mas. Suamiku, semoga Alloh mengampuni dosa-dosamu,,, Ketika mas mau berangkat kerja, mas pasti pakaiannya rapi, wangi, dan ga lupa kacamata yang selalu menempel di punggung hidung yang menambah ketampanan mas. Tapi kalo ada dirumah mas lupa kapan terakhir mandi, ketiak bau mulut, mulut bau ketiak, wangi semerbak minyak zaitun yang sudah basi. Baju oblong plus bolong-bolong.
Dan ga lupa selalu kain sarung yang dipakai walaupun warnanya sudah ga jelas. Tapi walaupun begitu mas tetap ngganteng. Abi sayang,,, Mas pernah bilang, kalo aku cantik. Wanita tercantik setelah ibu mas. Aku ga pernah lupa tiap pagi sebelum berangkat kerja, mas bilang kalo aku cantik hari itu. besoknya mas bilang kalo aku lebih cantik dari hari kemarin. Besok lusanya mas bilang lagi kalo aku lebih cantik dari hari kemarin. Teruuus seperti itu,,,bosan juga dengarnya, tapi aku senang dalam hati. Mas juga pernah bilang “ pokoknya kamu deh yang tercantik !” Aku tanya, “walaupun belum mandi?” Mas jawab, “ iya, walaupun belum mandi” Aku ketawa saat itu dan sampai malam ini, padahal saat itu aku habis selesai memasak ikan asin yang baunya menempel dibadan ku. Tapi mas bilang aku tetap wangi. Mungkin maksud mas wangi parfum minyak ikan asin.
Wahai Penyejuk Hatiku,,, Kadang-kadang aku sebel sama mas. Aku sudah cape beres-beres rumah, sudah masak untuk mas, sudah berhias supaya cantik demi mas, eh tapi mas malah telat pulang, bahkan malah main futsal sama ikhwan-ikhwan. Aku kesel rasanya ingin bejek2 muka mas kalo pulang, kepikiran makanan ga ada yang makan dirumah. Terus tiba-tiba mas pulang dengan muka serius, aku kaget mas kenapa. Lalu mas bilang, “gawat dik, ini gawat !”, kata-kata mas itu semakin membuat aku penasaran. Terus aku Tanya, “ gawat kenapa mas?” “tapi kamu jangan marah ya?” “memangnya ada apa? Jangan bikin aku penasaran donk mas?” “gawat aku belum mandi dari kemarin, tolong ambilin handuk mas donk, hhehe !”........ ,twe
Dulu ketika awal pernikahan kita, mas coba masakan buatanku. Ketika aku Tanya bagaimana kualitas rasanya, mas jawab, ”wah luar biasa !”. aku ga tau luar biasa itu maksudnya apa, mungkin luar biasa enak, tapi kenyataan mengatakan lain, ternyata rasanya luar biasa asin. Aduh, maaf sangat mas. Aku merasa sangat bersalah saat itu. Tapi kamu tetap memakannya, walaupun dalam keadaan tekanan batin menahan asinnya sayur asam buatanku.
Abi, Cintaku,,, Mas tau ga?...dulu setelah mas khitbah aku, pada saat malam pertama, mas adalah satu-satunya laki-laki yang berada sekamar dengan ku, mas pernah bilang : “adik, mas mau ngomong sesuatu, boleh?” aku hanya mengangguk kecil saat itu dan sedikit menunduk karena bingung harus bagaimana. Kemudian mas melanjutkan bicara: ”adik, kamu tau ga? Mas masih belum percaya ternyata mas telah menikahi seorang yang menurut mas adalah muslimah sejati. Hari ini, malam ini, kamulah bidadari dirumahku ini. yang halal untukku kecup keningnya. Yang bisa ku cium harum rambutnya. Dan yang dapat menemaniku ketika aku lelah menjalani hidupku, dan selalu menyertaiku dalam jihad menegakan Agama Alloh.” “Adik, mas hanya ingin mengingatkan adik, mas ini buruh pabrik, maaf yah jika untuk ke depannya mas ga bisa menjanjikan kebutuhan yang lebih buat kamu, tapi mas janji Insya Alloh mas kerja lebih giat kok demi kamu.” Selesai sampai disitu perkataan mas. Mas perlu tahu bahwa, kalimat-kalimat itu, bait-bait itu tidak akan pernah ku lupa sampai akhir hayatku.
Demi Alloh, bukan itu yang ku inginkan selama aku menjadi istrimu mas, aku tanya sama mas, kapan aku mengeluh mengenai pekerjaanmu? Kapan aku mengeluh ketika uang belanja berkurang? Kapan aku mengeluh ketika anak-anakmu uang jajannya terbatas? Tidak mas, aku tidak pernah mengeluh tentang apa dan siapa mas ini. Yang aku butuhkan dari mas adalah tolong bawa aku ke surganya Alloh, karena aku ingin bertemu dengan-Nya. Yang aku butuhkan hanyalah mas mencintaiku dan anak-anak kita dengan cinta seorang ksatria, cinta suci yang diperuntukan pada bidadarimu didunia. Aku hanya ingin diperlakukan layaknya dewi malam yang indah dipandang mata. Walaupun dengan rumah sederhana ini, walaupun aku tidak menikah dengan orang terkenal. Aku bahagia mas, Wallohi aku bahagia. Tapi kata-kata itu belum sempat aku sampaikan kepadamu, karena malu dan cukup aku sendiri dan Alloh yang tahu. Dan sampai akhirnya memang perasaanku yang itu tidak pernah terucap untukmu di dunia ini. Karena takdir Alloh yang mendahuluinya. Kini mas telah pergi, dan aku tidak akan melihatmu lagi dunia ini, kau pergi tanpa meninggalkan pesan untukku.
Tahun 2003 itu adalah tahun menyakitkan bagiku, tahun itulah aku tidak pernah melihatmu lagi. Bulan Ramadhan yang penuh berkah, saat mas pergi untuk membela ikhwan di bumi afganistan, mas meminta izin padaku dengan air mata membasahi pipimu. dan mas berkata," sayang, abi minta izin untuk jihad di afganistan, mintalah doa kepada Alloh, agar tembakan abi tepat sasaran dikepala tentara Amerika." "kalo abi ga pernah kembali, tolong jangan menangis yah," " dan kalo Alloh meridhoi abi sm umi untuk masuk surga, maka abi tunggu di sana,,,,di surga Firdaus" "abi pesen sm umi, tetap istiqomah dijalan jihad, walaupun gigi umi tinggal dua, tetep istiqomah yah umi?" Bagai tertusuk seribu jarum hatiku ini ketika mendengar kabar dari para ikhwah bahwa kau mati dibumi jihad. sedih bercampur gembira karena cita-citamu tercapai yaaa abiiii Dan kau pun telah tiada meninggalkan dunia ini. aku ikhlas dengan segala keputusan Alloh terhadap kita, dan tidak ada rasa menyesal sedikitpun atas takdir Alloh. Yang aku sesalkan tidak ada kata terakhir untukku yang sempat kau ucapkan.
Wahai abi, semoga Alloh menempatkanmu ditempat yang terpuji,, Ketika Syahidah, anak kita yang paling kecil bertanya kepadaku kemana bapaknya, yang selalu ku jawab adalah bapaknya pergi ketempat yang indah insyaAlloh. Dan semampuku ku alihkan pembicaraan dengannya karena aku ga kuat untuk menahan tangis. Dan aku ingin dihadapan anak mu itu, aku adalah ibu yang kuat. Tidak boleh ada sebutir air matapun yang keluar membasahi pipiku ketika didepannya. Wahai Abu Syahidah,,, Kau saksikan dihadapan Alloh nanti, bahwa aku adalah wanita yang kuat. Akan ku besarkan anak-anakmu dengan tanganku yang lemah ini walaupun tanpa dirimu. Akan kau saksikan nanti, bahwa istrimu ini akan mendidik anak-anakmu untuk tidak syirik terhadap Alloh seperti yang kau pesankan kepadaku. Seperti perkataan Luqman kepada anaknya, "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." Wahai abi, tunggu aku disurga jika Alloh meridhoimu disana,,, Mas, aku tidak bosan mendoakanmu, semoga Alloh memberi rezeki untukmu disana. Semoga Alloh melapangkan kuburmu. Dan semoga Alloh memasukan dirimu ke dalam Jannah-Nya. Ya Alloh berilah aku kekuatan untuk menjalani kehidupan tanpa suamiku. Jika suatu hari nanti ada yang membaca diaryku ini semoga ini menjadi Ibroh bagi mereka kaum Muslimah yang taat kepada-Mu.
Copied from: Ghassani Mastuurah
0 komentar: