phone: 0817714664
e-mail: albatholcare@gmail.com
round minus
  • img
  • img
  • img
  • img
  • img
round plus

Mongol, Bangsa Penyebar Islam yang terlupa

 

Selama ini Islam seringkali identik dengan Arab, mulai dari peradaban sampai penyebar Islam pun, nggak afdhol klo nggak melibatkan Arab. Baik orang maupun budaya-nya. Hingga seringkali terjadi penafikan pada sumbangsih bangsa lain terutama dalam penyebaran Islam.

Cukup mengherankan, bahwa dalam konteks kekinian, kita seringkali tertipu dengan hal-hal yang berbau Arab bahkan kemudian menyakralkan seorang tokoh, hanya karena berwajah arab dan meyakini sebagai keturunan penyebar Islam. Padahal jelas dalam sejarah, bahwa pembawa Islam ke Indonesia lebih didominasi orang-orang China (Cheng Ho), India (dibuktikan dengan gelar “maulana”) , Persia (perdagangan) dan Mongol.

Jika membaca sejarah, selama ini Bangsa Mongol sering identik sebagai penghancur kejayaan dinasti Abbasyiah di Baghdad. Padahal sumbangsih Bangsa Mongol terhadap Islam jauh lebih besar dari apa yang pernah mereka hancurkan.

Emang keturunan Genghis Khan muslim?  Ya, setidaknya bisa kita lihat dari sisa keturunan keluarga Jenghis Khan, seperti Salman Khan, Sharukh Khan, sampai dwi tunggal India Baddash Khan (teman perjuangan Mahatma Gandhi) 

Para ahli sejarah mempunyai banyak perbedaan pendapat tentang siapa dari kerajaan Mongol yang lebih dulu masuk Islam, yang pasti bukan Genghis Khan. Ada yang berpendapat Chagatai Khan (putra kedua Genghis, penguasau transoxania), Hulagu Khan (Penakluk Baghdad) atau Karachar Nevian (Panglima Perang Chagatai).

Kita sampingkan saja siapa yang Islam pertama kali dari Dinasti Mongol. Setelah sukses menaklukan Baghdad dan mendirikan kerajaan-kerajaan otonom di wilayah yang ditaklukan. Lha ndilalah para raja kerajaan otonom (Genghis membagi Kerajaannya bagi tiga putranya ) tadi banyak yang masuk Islam dan memutuskan hubungan dengan Mongol Pusat. Tokoh yang terkenal jelas si Timur Lenk (Tamerlane).

Ada beberap paradoks tentang silsilah Timurlenk dari Genghis Khan. Tapi teori ini lebih mudah dicerna: bahwa kakeknya (Karachar Nevian) seorang panglima yang juga menantu dari Chagatai Khan penguasa Mongol-Transoxania sekaligus bapak Khan sedunia (yang ini kata wikipedia)

 
Kekuasaan Chagatai-Khan pemberian dari Genghis Khan




Masa-masa akhir Dinasti Abbasyiah adalah masa kesesatan, jauh dari apa yang disebut akhlaqul Islamiyah. Perbudakan manusiawi dan secara bertahap mulai dihapuskan oleh Rasulullah dan sahabatnya, malah kembali dilestarikan pada masa ini dengan perbudakan yang tidak manusiawi. Perdagangan yang jujur sudah tidak ada lagi, bahkan pedagang asal Baghdad terkenal akan kelicikanya pada masa itu. Menarik “jizyah” (upeti) seraya mengancam akan membumi hanguskan.




Ada perbedaan pendapat di kalangan sejarawan, tentang alasan kenapa bengis-nya Hulagu Khan dalam menaklukan Baghdad. Ada yang berpendapat karena “dendam” persia yang mengalir dalam darah istri kesayanganya, tapi ini juga banyak yang meragukan karena panjangnya masa yang terbentang dari penaklukan Persia (th. 661.M) ke penaklukan Baghdad (th.1258)

Teori kedua adalah masalah ekonomi. Beberapa kali dalam transaksi perdagangan, Persia mongol yang dipimpin Hulagu selalu dikadali pihak Baghdad sehingga menimbulkan kerugian yang besar. Di dalam negeri pun (kekuasaan Abbasyiah saat itu sudah menyempit hanya seputar Iraq) Khalifah Mus’tasim juga dibenci penduduknya karena tinggi-nya pajak. Sehingga beberapa daerah otonom mendeklarasikan kemerdekaanya.

Teori kedua ini diperkuat dengan sebuah lukisan bagaimana Hulagu Khan memperlakukan si Khalifah yang ditaklukannya. Sang Khalifah di penjara bersama harta kekayaannya, seperti ingin menertawakan kegilaan harta si Sultan Musta’sim.
Setelah sukses menghancurkan Baghdad, Pasukan Hulagu juga sukses meruntuhkan Damaskus tapi akhirnya ditumpas  ketangguhan pasukan Dinasti Ayyubiyah asal Mesir.

Sampai sekarang perdebatan tentang Agama apa yang dianut oleh Hulagu juga cukup menarik disimak. Ada yang berpendapat kristen sebagaimana agama Ibu dan Istrinya, tapi proses pemakamanya menggunakan ritual Budha.

Teori bahwa dia beragama Buddha mungkin lebih dipercaya, karena ketika perang Salib III berakhir dengan kekalahan di pihak Eropa,  dia menawarkan bantuan dengan langsung menulis surat kepada Paus dan Raja-raja Eropa (th.1262M), tapi ditolak. Mungkin dia dianggap kafir karena non kristen, jika bantuanya diterima, semua Kesultanan “Arab Saracen Muslim” akan habis


0 komentar:

Link Movement

Aqiqah Saung Domba | Praktis Amanah Santun Sedap

Kumpulan Kitab & Buku Islam

Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Al-Qamar: 17)

Kitab/Buku Lain..